Semarang - Sebagai negara berkembang dan berpopulasi besar, Indonesia
diproyeksikan menjadi raksasa ekonomi dunia. Untuk itu rasio
kewirausahaan Indonesia yang baru sekitar 3,47%, mesti terus harus
ditingkatkan.
“Prasyarat kemajuan ekonomi tersebut di antaranya
jika kita mampu terus mendongkrak kualitas SDM dan kuantitas wirausaha
dalam negeri,”ungkap Wapres saat meresmikan secara serentak enam Pusat
Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) yang tersebar di
berbagai kabupaten/kota di Indonesia di PLUT KUMKM Kabupaten Semarang.
Selasa. (27/12/2022).
Lebih lanjut, dikatakan Wapres bahwa
kewirausahaan akan menyumbang efek berjenjang, termasuk mampu mengurangi
pengangguran dan kemiskinan, seiring dengan tumbuhnya pendapatan dan
kesejahteraan para pelakunya.
“Bahkan, wirausaha kerap dapat
menciptakan perubahan sosial yang positif melalui produk/jasa yang
inovatif, inklusif, dan berkelanjutan,”terangnya.
Oleh sebab itu,
sambungnya, selama proses pemulihan dari dampak pandemi Covid-19,
pemerintah terus mendorong UMKM dan wirausaha untuk bangkit, melalui
pemberdayaan, pemberian bantuan sosial, pembiayaan, dan pendampingan.
“Termasuk
mendorong tumbuhnya ekosistem kewirausahaan, seperti jejaring dan
inkubasi bisnis, inovasi produk/jasa berbasis riset, pemanfaatan
teknologi dan peningkatan literasi digital, serta penciptaan iklim usaha
yang kondusif,”paparnya.
Ke depan, Wapres mengharapkan
langkah-langkah tersebut akan terus ditata, sehingga berbagai program
dan anggaran Kementerian, Lembaga, Pemda, serta seluruh pemangku
kepentingan lainnya dapat saling bersinergi dalam sebuah desain besar
Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Sebab menurutnya, kendala terbesar
UMKM saat ini masih seputar akses pembiayaan dan permodalan.
“Kemudian
disusul akses pasar, pemasaran dan promosi produk, serta akses bahan
baku/alat produksi, dan kendala lainnya,”sebutnya.
Untuk itu,
Wapres meminta bantuan modal melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dengan skema KUR Khusus berbasis kelompok usaha atau klaster,
melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir KUMKM agar terus ditingkatkan.
“Pembiayaan
KUR berbasis klaster menjadi solusi bagi unit-unit usaha rakyat yang
belum terinklusi oleh layanan perbankan konvensional,”tegasnya.
Adapun
terkait penyaluran KUR berbasis komunitas atau kelompok usaha
masyarakat yang sudah menggandeng agregator, off-taker, dan avalis
sebagai penjamin, Wapres berpesan agar dilakukan dengan penuh tanggung
jawab, akuntabel, serta transparan sehingga masyarakat menikmati manfaat
dan terjamin keamanan usahanya.
“Saya juga mengajak kita bersama untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di tengah masyarakat,”imbaunya.
“Jiwa
kewirausahaan perlu dikenalkan sejak usia muda, dengan menanamkan pola
pikir dan perilaku inovatif, kreatif dan mandiri, jujur dan pantang
menyerah, termasuk dalam kurikulum pendidikan,”imbuhnya.
Lebih
jauh pada kesempatan ini, Wapres juga berharap pada 2024 Indonesia sudah
dapat meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95%, inklusi akses
keuangan mencapai 90%, kontribusi ekspor UMKM sebesar 21,6%, serta
menciptakan 30 juta UMKM yang go-digital.
“Kewirausahaan ini
kiranya terus diperluas dengan menghadirkan lebih banyak PLUT KUMKM,
sekaligus mengoptimalkan fungsinya untuk mendorong kolaborasi dan
memajukan kewirausahaan sesuai kekayaan potensi di
daerah,”pungkasnya.(Penrem 073/Makutarama).